Tanabata memiliki arti “malam ketujuh”. Tanabata berasal dari legenda Jepang yang menceritakan satu-satunya hari dalam setahun pasangan muda Orihime dan Hikoboshi dapat bertemu dan harus terpisah oleh Ama no Gawa (sungai surga).
Kisah Tanabata dipercaya dasarnya dari dongeng Cina yang populer di Jepang pada Zaman Edo (1602-1868) dan kini telah
menjadi malam yang dinanti tiap tahunnya. Menurut legenda, Orihime, putri
dari seorang dewa, sering membuat pakaian yang indah di sungai
berbintang di langit. Namun, lama-kelamaan ia merasa kesepian bekerja siang malam dan menginginkan pendamping. Merasa kasihan, ayahnya
menyuruh Orihime untuk bertemu dengan seorang pemuda bernama Hikoboshi (yang
dikenal sebagai Altair, bintang paling cerah ke-12 yang dapat dilihat dari
Bumi). Keduanya saling jatuh cinta dan menikah. Namun sayang, pernikahan itu
tidak bertahan lama karena sifat pemarah ayahnya. Sang ayah marah
saat mengetahui bahwa Orihime kini tidak memiliki waktu untuk membuat
pakaian indah seperti dahulu dan menaruh pasangannya di sisi lain sungai luas, yang dikenal sebagai Milky Way.Tetapi lama-kelamaan, melihat anaknya
menderita, sang ayah mengizinkan mereka untuk bertemu sekali dalam setahun,
pada malam ketujuh di bulan ketujuh.
Festival dirayakan secara berbeda di
berbagai bagian Jepang, umumnya masyarakat memandangi langit di malam hari.Salah satu penduduk
di Hokkaido telah siap menunggu dengan kameranya di sebuah ladang
gandum dan berhasil mengabadikan pemandangan indah ini. Hikoboshi terlihat di bagian
kiri bawah dan Orihime di bagian kanan.
sumber : japanesestation.com
0 komentar:
Posting Komentar