Gunung Fujiyama |
Mungkin beberapa sudah tau dengan gunung yang terkenal ini gunung yang terletak di perbatasan Prefektur Shizuoka dan Yamanashi, di sebelah barat Tokyo.Legenda Gunung Gunung Fuji ini menyangkut kepada cerita Putri Kaguya(Kaguya hime no monogatari
Pada
zaman dahulu hiduplah seorang kakek bersama istrinya yang juga sudah tua. Kakek
bekerja dengan mengambil bambu di hutan. Bambu dibuatnya menjadi berbagai
barang, dan orang-orang menyebutnya Kakek Pengambil Bambu. Pada suatu hari,
ketika kakek masuk ke hutan bambu, terlihat sebatang bambu yang pangkalnya
bercahaya. Kakek merasa heran dan memotong batang bambu tersebut.
Kakek membawa pulang Putri Kaguya |
Keluar dari
dalam batang bambu, seorang anak perempuan yang mungil, tingginya cuma sekitar
9 cm tapi manis dan lucu. Anak perempuan tersebut dibawanya pulang dan
dibesarkannya seperti anak sendiri. Sejak itu, setiap hari kakek selalu
menemukan emas dari dalam batang bambu. Kakek dan nenek menjadi kaya.
Dalam tiga bulan, anak perempuan yang dibesarkan tumbuh menjadi seorang putri
yang sangat cantik. Kecantikan putri ini sulit ditandingi, begitu cantiknya
sehingga perlu diberi nama. Orang-orang menyebutnya Putri Kaguya (Nayotake no
kaguya hime).
Berita
kecantikan Putri Kaguya tersebar ke seluruh negeri. Pria dari berbagai
kalangan, mulai dari bangsawan hingga rakyat biasa, semuanya ingin menikahi
Putri Kaguya. Mereka datang berturut-turut ke rumah Putri Kaguya untuk
meminangnya, namun terus menerus ditolak oleh Putri Kaguya. Walaupun tahu usaha
mereka sia-sia, para pria yang ingin menikahi Putri Kaguya terus bertahan di
sekeliling rumah Putri Kaguya. Satu per satu dari mereka akhirnya menyerah, dan
tinggal 5 orang pria yang tersisa, yang semuanya pangeran dan pejabat tinggi.
Mereka
tetap bersikeras ingin menikahi Putri Kaguya, sehingga Kakek Pengambil Bambu
membujuk Putri Kaguya, "Perempuan itu menikah dengan laki-laki. Tolong
pilihlah dari mereka yang ada." Dijawab Putri Kaguya dengan, "Aku
hanya mau menikah dengan pria yang membawakan barang yang aku sebutkan, dan
sampaikan ini kepada mereka yang menunggu di luar."
Ketika
malam tiba, pesan Putri Kaguya disampaikan kepada kelima pria yang menunggu.
Pelamar masing-masing diminta untuk membawakan barang yang mustahil didapat, mangkuk suci
Buddha, dahan pohon emas berbuah berkilauan, kulit tikus putih asal
kawah gunung berapi, mutiara naga, dan kulit kerang bercahaya milik burung
walet. Pelamar pertama kembali membawa mangkuk biasa, pelamar kedua membawa
barang palsu buatan pengrajin, dan pelamar ketiga membawa kulit tikus biasa
yang mudah terbakar. Semuanya ditolak Putri Kaguya karena tidak membawa barang
yang asli. Pelamar keempat menyerah akibat dihantam badai di perjalanan,
sedangkan pelamar kelima tewas akibat patah pinggang.
Berita
kegagalan ini terdengar sampai ke kaisar yang menjadi ingin bertemu dengan
Putri Kaguya. Kakek Pengambil Bambu membujuk Putri Kaguya agar mau menikah
dengan Putri Kaguya, tapi Putri Kaguya tetap menolak dengan berbagai alasan.
Putri Kaguya bahkan tidak mau memperlihatkan dirinya di depan kaisar. Kaisar
akhirnya memutuskan untuk menyerah setelah saling bertukar puisi dengan Putri
Kaguya.
Putri Kaguya memandangi bulan |
Musim
gugur pun tiba. Putri Kaguya menghabiskan malam demi malam dengan memandangi Bulan sambil
menangis. Kalau ditanya kenapa menangis, Putri Kaguya tidak mau menjawab. Namun
ketika tanggal 15 bulan 8 (September) semakin dekat, tangis Putri Kaguya makin
menjadi. Putri Kaguya akhirnya mengaku, "Aku bukan manusia bumi, tanggal
15 ini pada saat bulan purnama, aku harus kembali ke Bulan."
Identitas sebenarnya Putri Kaguya disampaikan kepada kaisar. Prajurit-prajurit
gagah berani diutus kaisar untuk melindungi Putri Kaguya dari jemputan orang
Bulan.
Putri Kaguya kembali ke bulan |
Malam
Bulan purnama itu pun tiba, sekitar jam 2 malam, dari langit turun orang-orang
Bulan. Para prajurit dan Kakek Pengambil Bambu tidak mampu mencegah mereka
membawa Putri Kaguya kembali ke bulan. Putri Kaguya adalah penduduk ibu kota
bulan yang sedang menjalani hukuman buang ke bumi. Sebagai tanda mata, Putri
Kaguya memberikan obat hidup kekal (fushi), tidak pernah mati) kepada
kaisar. Namun tanpa Putri Kaguya, kaisar tidak merasa perlu hidup
selama-lamanya. Diperintahkannya obat tersebut untuk dibakar di Suruga, di
atas puncak gunung tertinggi di Jepang. Gunung tersebut kemudian disebut
"Fushi no Yama," dan akhirnya disebut "Fujiyama" (Gunung
Fuji). Obat yang dibakar di atas gunung kabarnya membuat Gunung Fuji selalu
mengeluarkan asap hingga sekarang.
Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Fuji
http://id.wikipedia.org/wiki/Putri_Kaguya
japside.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar