Kenal dengan anime dan manga Chihayafuru di anime ini menjelaskan tentang permainan tradisional ini.
Karuta adalah permainan kartu bergambar dari Jepang.
Permainan ini paling sedikit dimainkan oleh tiga orang pemain, termasuk orang
yang membacakan kartu. Karuta sering dimainkan sebagai salah satu tradisi tahun
baru Jepang.
Karuta berasal dari carta, kosakata bahasa Portugis untuk
surat, lembaran surat, atau kartu. Di Jepang, istilah karuta dulunya berarti
permainan kartu remi. Namun pada zaman sekarang, karuta berarti hanafuda dan
berbagai jenis permainan yang memakai satu set kartu yang terdiri dari yomifuda(
kartu untuk dibaca) dan torifuda ( kartu untuk diambil). Setiap kartu yomifuda
berisi kata-kata untuk dibacakan. Pembaca kartu adalah orang yang tidak ikut
bermain, dan sekaligus berperan sebagai wasit.
Bermainnya, satu set torifuda dijajarkan di hadapan pemain yaitu di atas bidang rata biasanya di atas
tatami, agar mudah dilihat dan diambil pemain.
Dua pemain atau lebih berusaha secepat-cepatnya untuk
menemukan dan mengambil torifuda yang cocok. Kartu yang tepat ditepuk dengan
telapak tangan sebelum diambil. Bergantung kepada jenis kartu yang dimainkan,
kartu yang diambil adalah kartu yang berisi aksara kana (gambar) atau lanjutan
tanka yang sedang dibacakan. Begitu seterusnya hingga semua yomifuda selesai dibacakan,
dan semua torifuda terkumpul. Pemenang adalah pemain yang mengumpulkan kartu
terbanyak.
Dulunya permainan karuta berasal dari "permainan mencocokkan
cangkang kerang" pada zaman Heian. Sejumlah cangkang atas dan cangkang
bawah dipisahkan, dan diacak untuk kemudian dicarikan pasangannya yang tepat.
Permukaan cangkang kerang dilukis dengan gambar-gambar agar lebih menarik untuk
dimainkan.Pada zaman Sengoku, permainan kartu berisi puisi Hyakunin Isshu mulai
dimainkan oleh bangsawan istana, dan belum merupakan permainan rakyat. Dengan
kemajuan teknik percetakan cukil kayu pada zaman Edo, harga kartu untuk bermain
karuta menjadi terjangkau oleh rakyat biasa yang mendorong kepopuleran karuta
sebagai permainan rakyat.
Dua jenis karuta yang sering dimainkan adalah uta garuta
(kartu puisi) dan iroha-garuta (kartu iroha).
- Uta garuta
Satu set uta garuta terdiri dari 200 lembar kartu. Kartu
yomifuda berisi tanka dari antologi puisi klasik Hyakunin Isshu dan gambar
potret penyair yang menciptakannya. Tanka terdiri dari lima baris dengan pola
mora 5-7-5-7-7. Bait bagian atas (5-7-5) disebut kami-no-ku dan bait bagian
bawah (7-7) disebut shimo-no-ku. Sebuah tanka ditulis secara lengkap pada
yomifuda, sementara torifuda hanya berisi bait bagian bawah dan tanpa gambar.
Tanka pada masing-masing yomifuda dibacakan hingga ada pemain yang menemukan
torifuda yang cocok. Pemain sering kali sudah bisa menebak kartu yang harus
diambil sebelum sebuah tanka selesai dibacakan.
- Iroha garuta
Berbeda halnya dengan uta-garuta, anak-anak yang baru bisa
membaca hiragana sudah dapat bermain iroha-garuta. Anak-anak biasanya bermain
iroha garuta untuk belajar mengenal aksara.
Satu set iroha garuta terdiri dari 96 lembar kartu (yomifuda
dan torifuda). Setiap aksara dalam susunan mengabjad bahasa Jepang (gojūon)
memiliki sepasang kartu dalam bentuk yomifuda dan torifuda. Isi yomifuda adalah
peribahasa, sementara torifuda berisi gambar yang cocok dengan isi peribahasa dalam
yomifuda yang menjadi pasangannya. Pada torifuda, aksara pertama dari
peribahasa ditulis dengan hiragana dalam ukuran besar yang mencolok.
Asosiasi Karuta Jepang memiliki peraturan sendiri untuk
pertandingan karuta Hyakunin Isshu. Hanya separuh dari keseluruhan kartu yang
dipakai dalam pertandingan.
0 komentar:
Posting Komentar